Beberapa waktu lalu saya ke sebuah mall di Surabaya.
Dari parkiran sampai foodcourt… ramai sekali!
Tapi anehnya, toko-toko sepi.
Penjual pegang HP. Pegawai berdiri bengong.
Dan saya sempat tanya ke salah satu pramuniaga:
“Lho Mbak, padahal mall rame ya…”
Dia senyum, “Iya Pak, rame sih. Tapi kebanyakan cuma liat-liat, selfie, terus pulang. ROJALI semua.”
😂
ROJALI = Rombongan Jarang Beli.
Istilah ini makin populer. Fenomena ini juga nggak cuma offline, tapi juga terjadi di dunia online.

ROJALI juga hadir di toko online:
- Traffic tinggi, tapi cart kosong.
- Banyak view, like, save… tapi nggak ada yang klik “checkout”.
- Banyak tanya di DM, ending-nya: “Nanti saya pikir-pikir dulu ya, Kak…”
Apa yang bisa kita pelajari?
ROJALI bukan sekadar “fenomena iseng” — ini sinyal penting bagi pengusaha:
- Customer hari ini bukan kekurangan pilihan, tapi kelebihan distraksi. Mereka datang karena penasaran, bukan karena siap membeli.
- Experience dan nilai emosional jadi pembeda. Produk bagus aja nggak cukup. Kalau nggak bikin “nempel di hati”, ya cuma numpang lewat.
- Data bukan segalanya, tapi bisa bantu melihat tren ROJALI. Jangan fokus cuma di reach atau likes. Lihat juga conversion rate dan retensi.
Inilah 6 Kiat Menghadapi ROJALI (baik di mall maupun di marketplace):
🧠 1. Ubah ROJALI jadi “LOYALI”
Bangun relasi. Tawarkan value jangka panjang. Edukasi pasar.
Orang yang nyaman, akan datang lagi — bahkan ajak temannya.
🎯 2. Tawarkan alasan untuk beli SEKARANG
Diskon terbatas? Bonus hari ini saja? Penawaran eksklusif?
ROJALI itu malas mikir terlalu lama, bantu mereka ambil keputusan cepat.
💡 3. Optimalkan engagement jadi conversion
Jangan puas hanya dilihat. Bangun sistem follow-up, chatbot, atau CS yang sigap.
“Nggak jadi beli” hari ini? Minimal follow kita dulu. Stay in their radar.
🔥 4. Ciptakan “ZONA FOMO” — Fear of Missing Out
ROJALI itu juga butuh dorongan emosional. Mereka tidak termotivasi karena semuanya terasa “biasa saja”.
Solusinya? Ciptakan momen eksklusif yang bikin mereka takut ketinggalan:
- Produk terbatas, restock uncertain
- Flash Sale bergaya misteri: “Jam 3 sore, cuma 33 pcs”
- Countdown di toko fisik: “Tinggal 2 item di etalase”
- Atau sekadar… “Yang checkout hari ini dapat bonus personal note + hadiah kejutan!”
🎯 Prinsipnya: orang nggak mau beli sekarang, karena merasa nggak rugi kalau nunggu.
Ubah itu.
🎥 5. Jadikan Konsumen “Bintang Utama” Lewat Konten
Alih-alih sekedar promosi produk, ubah strategi jadi konten berbasis komunitas dan partisipasi:
- Buat challenge: “Selfie bareng produk kami, menangin voucher!”
- Highlight customer story: “Ini kisah Mbak Desi yang awalnya ROJALI, sekarang jadi RESELLER kami!”
- Live review bareng pembeli real: interaktif, tanpa edit, no gimmick.
🎁 ROJALI suka merasa jadi penonton, bukan pelaku.
Kalau mereka merasa dilibatkan, mereka lebih mudah berubah jadi loyal customer.
🧠 6. Bangun Ekosistem Mini: dari Product ke Movement
Ini bukan cuma jualan… tapi bikin mereka merasa jadi bagian dari sesuatu yang “lebih besar”:
- Kalau kamu jual kopi: bangun komunitas pecinta kopi lokal, bukan cuma warung.
- Jualan skincare? Ajak jadi duta kampanye #CantikTanpaFilter.
- Punya toko fashion? Buat “club” mix & match mingguan bareng followers.
💬 ROJALI itu sering datang karena ingin hiburan atau inspirasi.
Kalau kamu bisa kasih sense of belonging, mereka akan datang lagi dan lagi — dan akhirnya beli.
MEMANG BETUL sih…
Fenomena ROJALI bisa bikin frustrasi,
Tapi juga bisa jadi peluang loh — untuk yang mau beradaptasi dan memahami perilaku konsumen.
Karena dalam setiap ROJALI…
Mungkin ada calon pembeli loyal —
Yang cuma butuh satu pengalaman menyenangkan,
Untuk berubah dari “lihat-lihat dulu” jadi “repeat order terus”.
Selamat mencoba yaa